Jumat, 18 Desember 2009

BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK

Bahasa Inggris Untuk Anak



Tanya
Metode atau cara apa yang ibu-ibu lakukan untuk mengajar anak (dibawah 2 th) bahasa Inggris? (FI)

Jawab
Aku mengajar anakku bahasa Inggris perlahan-lahan. Sederhana saja, mulai ada kalimat yang paling sederhana, misalnya: no-tidak boleh, yes you can-boleh. Atau mengenal lingkungan seperti: daun-leaf, mobil-car, papa-daddy, bunda-mom, sakit-sick, demam-fever. Kalau kalimat panjang, umumnya si kecil belum menangkap secara jelas. Paling sepatah dua patah kata yang dimengerti. Yang paling ajaib dan kurasa cukup cepat prosesnya, aku sering dimintain anakku untuk memutar VCD Children Songs. (Do)

Kalau aku pakai metode sealamiah kita mengajar anak bicara bahasa Indonesia. Jadi khusus sama aku dia omong bahasa Inggris. Aku juga mix dengan metode flash card untuk menambah vocab. Setiap hari 5 vocab selama 1 minggu, minggu berikutnya 5 vocab lagi, demikian seterusnya. Terus aku juga mengarang simple conversation, terdiri dari 3-4 kalimat sederhana, misalnya: what is your name? how old are you? what are you? where do you live?. Meskipun kalau ditanya dia tidak jawab lengkap, tapi dia sudah mengerti kalau ditanya di atas jawabnya apa. Dan, kebetulan di rumahku beberapa sebulan sekali ada tamu dari Australia, jadi kalau ditanya, anakku yang pertama sudah bisa jawab, meskipun tidak lengkap. Buku bahasa Inggris simple juga banyak membantu, kita baca biasa supaya dia pendengaran dia terbiasa dengan pronouncation. Dengan begitu di dalam otaknya sudah terbentuk neuro-pathway bahasa, yang nantinya pada usia sekolah bila dia mendapat grammar tidak terlalu susah dibandingkan anak yang tidak pernah mendengar foreign language sebelumnya. (Ir)

Kalau anakku keseringan aku pasangkan lagu-lagu Beatles, suatu saat aku dengar dia nyanyi-nyanyi kecil (Fe)

Menurut yang pernah aku baca, saat yang paling tepat mengajarkan anak bahasa lain selain Indonesia adalah pada saat usia 3 tahun. Karena diusia tersebut diharapkan si anak sudah fasih dengan bahasa kita (Indonesia). Dan salah satu cara yang mudah adalah dengan membagi tugas antara si ayah dan ibu. Misalnya ngomong Indonesia dengan ibu, dan ngomong Inggris dengan Ayah. Lalu juga bikin pengulangan kalimat dalam 2 bahasa. Contohnya kalau menyuruh anak melepas sepatu dalam bahasa Indonesia, setelah itu ulang kalimatnya dengan bahasa Inggris (take off your shoes please). (Ve)

Anak-anak itu paling cepat banget kalau diajarin sesuatu yang baru. apalagi usia 3 - 6 tahun itu masa emas anak untuk menyesuaikan diri dengan bahasa orang di sekelilingnya, daya ingatnya lebih peka. Aku sebenarnya sedih dengar di indonesia acara barney dan acara anak lainnya yang berisi lagu lagu pake acara di dubbing segala. Sebab barney yang aslinya pake bahasa inggris itu lagunya enak dan lebih pas kalau tidak didubbing. Lagi pula banyak syair yang lucu untuk anak kalau di lagukan, sekalian mengenalkan mereka bahasa inggris. Anakku banyak belajar bahasa inggris dari acara barney, dora, bob the builder dll.

PERMAINAN

Membuat Mainan Kincir Lebah
Bahan-bahan untuk membuat kincir lebah adalah sebagai berikut :

a. bambu diserut dengan lebar kira-kira 1 cm
b. bambu diserut hingga lentur (seperti rangka layang-layang)
c. bambu diserut bulat (diameter sedotan) dengan panjang kira-kira 15 cm
d. bambu diserut bulat pendek seperti batang korek api
e. karton penyangga bagian dalam bungkus rokok
f. benang
g. karet gelang
h. 2 potongan kaleng yang dibengkokkan
i. potongan sedotan secukupnya
selain bahan di atas siapkan pula peralatan seperti gunting, cutter, lem kertas, lem kayu, serta spidol.
sebelum membuatnya, kita harus mempersiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu, sebagai berikut :
A. Ambil bambu serut yang besar (bambu a)kemudian patahkan (tidak putus) seperti gambar di bawah ini

setelah dibengkokkan, maka dibuat lubang yang berhadapan seperti dalam gambar di atas.
B. bambu c di belah penampangnya. Ujung yang satu dibelah dua sampai dua per tiga bagian bambu, dan ujung lainnya dibelah empat.

masukkan potongan kaleng bengkok dari bambu yang dibelah dua. batasi dengan potongan sedotan. hingga jadi kincir seperti gambar di atas.
C. Ambil bambu lentur b, bentuk seperti gelombang dan di tahan dengan benang. lem rangka pada kertas hvs dan gunting sisanya (seperti membuat layang-layang).

buat dua kali sehingga diperoleh baling-baling seperti di bawah ini

dengan cara yang sama buat pola kepala dan ekor seperti gambar di bawah ini. kemudian gambar mata, mulut, dan pola garis perut lebah

D. sekarang ambil karton e buat pola seperti gambar dan gunting

dari guntingan pola karton, buat gendang kecil seperti gambar di atas.
Cara Membuat :
1. Siapkan bambu utama (A)
2. Lem gendang kecil (D) seperti gambar

3. Masukkan kincir (B) pada bambu utama (A).
4. tempatkan karet dan bahan bambu d, pada bambu utama (A). gulung sehingga tertahan pada gendang.
5. masukkan kincir sisi kincir yang terbelah empat. perhatikan letaknya sesuai gambar. batasi dengan portongan sedotan. kemudian selipkan bagian kepala lebah.

6. tambahkan ekor di sisi yang lain. hingga menjadi sebuah kincir lebah.

Rabu, 16 Desember 2009

GURU HONORER

Guru Honorer, Oh Nasibmu...

Pernahkah terbayangkan di benak kita memperoleh gaji kurang dari Rp 100 ribu perbulan? Dalam negeri yang anggaran pendidikannya 20 persen dari total APBN ternyata kondisi tersebut masih ada. Seorang guru, yang tiada lelah memberikan pengajaran keilmuan serta budi pekerti hanya dihargai dengan Goban (Rp 50 ribu) saja...

Hal inilah yang dikeluhkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Di hadapan kepala negara, mereka pun mencoba memperjuangkan nasib para guru bantu yang tidak jelas masa depannya itu.

"Masih banyak guru bantu yang gajinya di bawah Rp 100 ribu perbulan," ujar Ketua Umum PGRI Sulistyo usai bertemu dengan Presiden SBY di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (20/1/2008).

Menurut Sulistyo, kebanyakan mereka yang mendapatkan gaji yang tak pantas tersebut adalah mereka-mereka yang berada di desa-desa, terutama guru Taman Kanak-kanan (TK).

"Jangan anggap mereka (guru TK) bahagia meski dari pagi hingga siang bernyanyi terus," kata Sulistyo sambil tersenyum.

Di hadapan SBY, Sulistyo bersama dengan para pengurus PGRI lainnya mencurahkan isi hati, dan mengetuk hati Presiden SBY untuk memberikan upah yang layak bagi para guru bantu.

"Kita minta mereka mendapatkan gaji sekitar Rp 2 juta. Tapi itu untuk guru bantu yang kerja 6 hari. Karena ada juga guru bantu yang kerja 1 atau dua hari saja selama seminggu," jelas pria kalem ini.

"Kita minta ada upah minimal untuk para guru honorer," imbuhnya.

Saat bertemu dengan SBY, Sulistyo pun mempermasalahkan tentang anggaran pendidikan sebesar 20 persen yang telah dialokasikan dalam APBN. Menurutnya, lebih dari 10 persen anggaran pendidikan kita saat ini untuk menggaji guru dan dosen, sehingga sisanya yang kurang dari 10 persen itulah yang benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan para siswa.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Soedibyo mengatakan, tidak mudah mengangkat guru bantu untuk menjadi PNS. Harus melalui proses yang panjang. Namun demikian, menurutnya, pemerintah dari awal serius dengan masalah ini.

Terkait dengan anggaran 20 persen pendidikan, menurut Mendiknas, pemerintah daerah diminta untuk menyukseskan program pemerintah ini. Mereka juga diwajibkan untuk mengalokasikan anggaran 20 persen untuk pendidikan.

"Saat ini di daerah belum ada kejelasan," ujar Mendiknas

Selasa, 15 Desember 2009

RENCANA PEMBELAJARAN

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
KELAS/SEMESTER : X/1
PERTEMUAN KE : 1
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT
STANDAR KOMPETENSI : Mendengar:
1. Memahami makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal dalam konteks
kehidupan sehari-hari
Berbicara:
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal dalam konteks
kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, lancar dan bererima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui ajakan/tawaran/undangan, menerima janji, dan membatalkan janj dan mengucapkan selamati.
3.1. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar, dan berterima dengan menggunakan konteks sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui ajkan/tawaran/undangan, menerima janji, dan membatalkan janji

INDIKATOR :
Mendengar:
· Merespon dengan benar tindak tutur dalam percakapan transaksional seperti:
· sapaan dari orang yang sudah/belum dikenal;
· ajakan orang lain;
· ungkapan terima kasih kepada orang lain
·
Berbicara:
· Melakukan berbagai tindak tutur dalam percakapan transaksional seperti:
· Memperkenalkan diri sendiri atau orang lain
· Menyapa orang yang belum/sudah dikenal
· Mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu
· Mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lin

I. TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi lisan, memperkenalkan diri sendiri, orang lain dengan lancar, akurat dan berterima baik percakapn resmi maupun tak resmi.

II. MATERI AJAR :
Perkenalan diri: (tak resmi)
”Hello. My name is David Johnson.
Please call me Dave.
I am from Toronto. Canada.”

“Hello. I am Mrs. Kato.
I’m from Kyushu, Japan.”

“Hi! My name is Antonio Tavares.
I am from Rio de Janeiro, brazil.
Please call me Tony.”

Perkenalan diri (resmi):
“Good Morning. May I introduce myself.
My name is Johansyah.
I am from Pringsewu, South Lampung.”

Percakapan transaksional:
Tak resmi

Giovanni: Hello.
Vera : Hi.
Giovanni: Excuse me. Are you from Italy?
Vera : No, I’m from Brazil.
Giovanni: Oh? What city are you from?
Vera : I’m from Sao Paulo.
Giovanni: Oh, really? By the way, my name’s Giovanni.
Vera : Hi, I’m Vera.
Giovanni: Are you on vacation here?
Vera : No, I’m not. I’m studying English.

Resmi
(The doorbell rings. Mrs. Carr opens the door)
Mrs. Carr: Good evening, George. Come in. how have you been?
George: Just fine, thank you. How are you?
Mrs. Carr: Oh, reasonable well.
George: Mrs. Carr, I would like to introduce a friend of mine, if I may: Albert Douglas. Albert,
this is Mrs. Elaine Carr.
Albert: Pleased to meet you, Mrs. Carr.
Mrs. Carr: I’ve heard so much about you, Mr. Douglas. Plese do come in. Oh, Richie? Darling,
I’d like you to meet someone – a friend of George’s




III. METODE PEMBELAJARAN :
metode demonstrasi
metode roleplaying
Inside-Outside-Circle
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN:
1. tahap awal:
(hari pertama guru masuk kelas)
- Mengucapkan salam dalam bahasa Inggris ”Good morning”
- memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris
- menjelaskan bahwa dia mengajar bhs. Inggris
- menginformasikan tujuan pembelajaran hari ini
2. tahap inti:
- memberikan model perkenalan sekali lagi seperti yang pertama kali ia masuk kelas
- memberikan contoh beberapa cara memperkenalkan diri
- Melatih pengucapan greetings, dan cara meresponnya
- memperdengarkan kaset atau suara guru, sebuah percakapan transaksional perkenalan tak
Resmi 2-3 kali
- diberikan teks tulis perakapan perkenalanmasing-masingsiswa dan berlatih memperagakan percakapan tersebut dengan model”Inside-Outside-Circle”
- diberikan percakapan transaksional rumpang, siswa mengisi bagian yang rumpang setelah
mendengarkan percakapan secara lisan
- secara berpasangan siswa membuat percakapan lisan transaksional
- siswa secara berpasangan melakukan percakapan di depan kelas atau ditempat duduknya
- siswa melakukan role-playing atas percakapan yang mereka buat
3. tahap akhir:
- melakukan refleksi apa yang telah dipelajari hari ini
- secara individu siswa diberi tugas untuk membuat percakapan transaksional sederhana

V.ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
- realia
- audio player
- Richard, Jack C ”Interchange” student’s Book 1
- Tilllit, Bruce dan Bruder, Mary Newton, “Speaking Naturally”

VI. PENILAIAN:
Listening:
Tes tulis melengkapi percakapan rumpang:
A: Hello. Are you from Japan?
B: No. ……………………………….
A: Oh, what city are you from?
B: ………………………………
A: Oh really? By the way my name’s Mary Arroyo
B: ………………………………
A: Are you on vacation here?
B: ………………………….
A: Have a good time, bye-bye
B: …………………………..

Cara penilaian: apabila responnya betul diberi nilai 2 (dua) dan apabila salah diberi nilai 0 (nol)


Berbicara:
pada saat siswa melakukan roleplaying dilakukan pengamatan
lembar pengamatan:

No.
N A M A
ASPEK YANG DINILAI
RERATA
FLUENCY
ACCURACY
COMPREHENSIBILITY
1
GENDUK




2
THOLE




3
BUTET




4
UCOK




5
ENENG




6
ASEP




DST.






Cara Penilaian:
Fluency:
A = apabila lancar tanpa kesalahan, ucapan fasih, logat mendekati penutur asli
B = apabila lancar tanpa kesalahan, ucapan fasih, logat kelihatan aslinya
C = apabila kurang lancar, terdapat kesalahan, ucapan kurang fasih, logat seperti aslinya
D = apabila tidak lancar, banyak salah, ucapan tidak fasih, logat persis aslinya

Accuracy:
A = apabila ucapan tepat, tanpa kesalahan
B = apabila ucapan kurang tepat, ada kesalahan
C = apabila ucapan kurang tepat, banyak kesalahan
D = apabila ucapan tidak tepat, tidak ada yang benar

Acceptability:
A = apabila lawan bicara mudah menerima
B = apabila lawan bicara agak sulit menerima, minta pengulangan
C = apabila lawan bicara sulit menerima, selalu minta pengulangan
D = apabila lawan bicara tidak dapat menerima



Bandar lampung, 10 Juli 2006
Mengetahui Guru Bhs. Inggris,
Kepala SMA........


NIP NIP

SIMPLE PAS TENSE VS PRESENT PERFECT TENSE

  Simple Past Tense Gunakan  Simple Past Tense  untuk menyatakan kejadian yang terjadi dan berakhir/selesai dilakukan di waktu lampau pada...